Rubin.id
23 Oktober 2023 Kesehatan dilihat 968x
Oleh: Anindya Salsabila Dwinanda
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hallo #SobatRubin
Sob, pernahkah kalian merasa berada dalam situasi yang membuat diri kita tertekan? Mungkin banyak hal yang bisa menjadi penyebabnya, seperti jadwal kuliah yang padat, ketakutan akan masa depan, terlalu banyak tuntutan hidup, dan masih banyak lagi. Sebagian orang mungkin mampu menyelesaikan situasi tersebut dengan baik sementara beberapa orang tersebut terkadang tidak mampu untuk menyelesaikan situasi yang dihadapinya. Ketidakmampuan menyelesaikan situasi tersebut menyebabkan timbulnya ketegangan yang dalam bahasa populernya dikenal dengan istilah stress. Setiap orang pasti pernah mengalami stress dan merasakan perasaan tertekan ini.
Stress adalah ketidakmampuan emosi seseorang dalam mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia. Stress merupakan reaksi alamiah pada tubuh yang bermanfaat jika dalam tingkat yang rendah, karena stress tersebut akan meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengatasi kesulitan atau beban kehidupan. Tingkat stress yang rendah dapat bermanfaat karena stress tersebut akan mendorong atau memotivasi seseorang untuk mencapai tujuan hidup. Namun, tingkat stress yang tinggi dapat menimbulkan masalah secara biologis, psikologis, maupun sosial bagi seseorang.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian, mengungkapkan bahwa salah satu cara untuk meredakan stress adalah berolahraga. Menurut WHO, berolahraga secara rutin merupakan cara yang efektif untuk mengelola stress. Olahraga dapat merangsang feel good hormone yaitu hormon endorphin. Hormon endorfin adalah senyawa kimia yang diproduksi oleh kelenjar pituitari yang berada di dalam sistem saraf pusat (otak). Hormon ini akan memberikan rasa tenang, melepaskan ketegangan, dan mengurangi rasa sakit. Ketika berolahraga, kadar BDNF (Brain – Derives Neurothropic Factors) dan Beta – Endorphins di dalam sistem saraf pusat (otak) akan meningkat. BDNF berperan dalam meningkatkan kadar Long Term Potentiation (LTP) yang akan meningkatkan fungsi memori untuk menyimpan dan mengakses informasi dalam memori jangka panjang sehingga akan menyebabkan peningkatan toleransi terhadap stress. Beta – Endorphins berperan dalam menurunkan kadar kortisol berlebih sehingga kadar kortisol tersebut menjadi normal kembali. Hormon kortisol merupakan hormon yang berperan dalam merespon stress pada tubuh. Kadar hormon kortisol yang normal akan mengembalikan fungsi CRHR2 (Corticotropin-Releasing Hormone Receptor 2) yaitu mengatur respon terhadap stress sehingga dapat meningkatkan fungsi kognisi dan emosi individu. Fungsi kognisi dan emosi yang membaik akan menyebabkan peningkatan toleransi stress individu.
Secara garis besar, hormon endorphin yang dihasilkan selama berolahraga akan menggantikan hormone stress yaitu hormon kortisol dan membuat emosi lebih stabil. Dan sebaliknya jika sesorang jarang melakukan kegiatan olahraga maka tingkat sressnya akan meningkat hal ini sejalan dengan meningkatnya hormone stress yaitu kortisol.
Olahraga berperan sebagai pengalihan dari rangsangan yang tidak menguntungkan sehingga seseorang lebih fokus untuk memperbaiki suasana hati selama melakukannya. Dengan berolahraga, kita bisa mengalihkan perhatian dari masalah dan stress kemudian mampu meningkatkan suasana hati yang positif dan bersemangat. Yuk kita rajin berolahraga agar hidup lebih seimbang dan terhindar dari stress yang berlebihan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Referensi:
Dwi, Rahayu, dkk. Narrative Review: Pengaruh Olahraga Terhadap Penurunan Tingkat Stress. Universitas Sebelas Maret
Andalasari, R & Berbudi, A. (2018). Kebiasaan Olahraga Terhadap Tingkat Stress Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta III
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Informasi tentang program rubin.id
Website : rubin.id
Instagram :@rubin.id
Facebook : Fb.com/OfficialRubinID
Twitter : @officialrubinID
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
#ayolahraga #olahragaperedastress #hidupsehat
#hidupsehatbahagia