Oleh: Muhamad Hamdan Firmansyah

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hallo #SobatRubin

Sebagai seorang mahasiswa, tentu kita akan menghadapi dengan berbagai macam karakter mahasiswa yang berasal dari berbagai macam daerah bahkan mancanegara. Kita akan berjumpa dengan yang berbeda suku, bangsa, ras, bentuk tubuh, warna kulit, dll. Tentu saja perbedaan ini tidak bisa dijadikan alasan untuk saling bermusuhan, melainkan perbedaan ini adalah rahmat yang diberikan Allah Ta’ala untuk kita saling mengenal (li ta’arrafu) sebagaimana yang dikatakan dalam Q.S. Al-Hujurat: 13.

Setiap manusia, tak terkecuali kita selaku mahasiswa, membutuhkan sebuah ikatan untuk mempersatukan seluruh manusia. Ikatan itu bisa muncul tetapi juga bisa hilang tergantung pada kualitas ikatan tersebut. 

Islam sebagai agama yang diturunkan oleh Allah tentu memiliki ikatan untuk mempersatukan manusia, inilah yang dinamakan dengan Ukhuwah Islamiyyah. Ukhuwah ini tidaklah muncul karena kesamaan tempat tinggal ataupun kesamaan dalam menghadapi ancaman. Namun, ukhuwah ini muncul dari akidah yang terpancar dari Tauhid yang menjadi inti dari ajaran Islam. Ukhuwah Islamiyyah ini menembus batas ras, suku, keturunan, bangsa, dan bentuk tubuh. Sehingga tak heran Ukhuwah ini dapat mempersatukan semua manusia dari ujung timur hingga ujung barat karena mereka menyembah Tuhan yang sama dan juga memiliki Akidah yang sama. Atas dasar Ukhuwah inilah, Indonesia, Malaysia, Arab Saudi, Palestina, dan negeri lain dapat disatukan dalam pandangan Ukhuwah, yakni Ukhuwah Islamiyyah.

Meski begitu, kita tidak bisa menafikan bahwa di dalam Islam sendiri ada berbagai macam perbedaan. Namun sayangnya, perbedaan tersebut malah digunakan oleh sebagian saudara kita untuk saling bermusuhan, berdebat, menyalahkan, dan lain sebagainya. Tentu saja, sebagai seorang mahasiswa, kita mesti menyikapi perbedaan itu dengan bijak agar tidak merusak ikatan ukhuwah yang sudah Allah ciptakan ini. Lalu, bagaimana cara kita menyikapinya? Dan di mana letak perbedaan yang boleh kita terima?

Agama Islam adalah agama dari Allah. Namun, ummat yang memeluk Islam tetap saja manusia yang bisa memiliki pandangan yang berbeda dalam memahami sumber hukum Islam, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah. Dan memang Islam sendiri memberikan ruang bagi perbedaan itu. Pada zaman Rasulullah ﷺ pun perbedaan ini sudah terjadi, yakni pada kisah Bani Quraizhah tentang perbedaan para Sahabat dalam memahami perintah Rasulullah ﷺ untuk jangan sekali-kali melaksanakan Shalat Ashar kecuali di Bani Quraizhah. Artinya adalah perbedaan pedapat dalam menyikapi suatu dalil adalah hal yang wajar asal masih dalam koridor syariat dan menggunakan kaidah yang jelas yang berasal dari Allah dan Rasul-Nya.

Yang terpenting adalah kita mesti memahami bahwa tidak semua perbedaan itu harus ada yang benar dan salah. Namun, dalam Agama Islam, dua hal yang berbeda itu bisa jadi yang satu benar dan yang lainnya lebih benar, selama ia berlandaskan dalil yang tepat. Dalam hal Akidah atau pokok-pokok agama, tidak boleh ada perbedaan di antara Ummat Islam, Namun, dalam hal cabang agama/furu’, Allah memberikan ruang bagi kaum Muslim untuk berbeda pendapat agar memiliki pilihan yang dapat disesuaikan dengan situasi tertentu.

Kembali lagi, berbeda bukan berarti berselisih. Bagi yang ingin qunut ketika shalat Subuh karena menganut Madzhab Syafi’i itu pendapat yang benar. Namun, bagi yang tidak qunut ketika shalat Subuh karena menganut Madzhab Hanbali pun itu pendapat yang benar. Yang salah adalah yang tidak melaksanakan shalat Subuh. Oleh karena itu, kita mesti menghargai perbedaan yang ada dalam agama Islam itu sendiri agar dapat tercipta Ukhuwah Islamiyyah yang sudah Allah ciptakan itu. 

Insyaa Allah di lain waktu kita akan membahas lagi lebih dalam tentang ini ya sob (

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

 

Jangan lupa share ke teman-teman kamu ya sob.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Informasi tentang Program Rubin.id 

Website : rubin.id

Instagram : @rubin.id

Facebook : Fb.com/OfficialRubinID

Twitter : @OfficialrubinID

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

#Rubin #SobatRubin #RumahBinaan #MahasiswaTahfidz #MahasiswaKreatif #Ukhuwah #UkhuwahIslamiyyah #Perbedaan #Mahasiswa #Islam #IlmuAgama #Ramadhan